Marketplace vs toko online self hosted mana yang lebih baik ?

toko online self hosted vs toko online marketplace

Marketplace vs Toko online ? Artikel ini saya buat kepada Anda sebagai pedagang atau penjual yang mungkin sedang dalam masa pertimbangan untuk memilih antara berjualan di toko online marketplace saja, ingin berjualan di toko online milik sendiri (self hosted) saja, atau ingin punya keduanya

Lebih baik mana, Marketplace vs Toko online ? 

Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut maka akan ada perbedaan jawaban, ada orang yang menyebut toko online marketplace lebih baik dari pada toko online self hosted dan ada yang sebaliknya, atau malah

ada yang memilih penting untuk memiliki keduanya

Perbedaan jawaban  tersebut tergantung dari sudut pandang orang tersebut, jadi bisa di bilang relatif begitu…

Secara pribadi saya akan melakukan penilaian dengan menggunakan dua sudut pandang sehingga memiliki keduanya itu baik toko online di marketplace atau toko online self hosted adalah menurut saya memiliki nilai  tersendiri, mereka memiliki nilai atau manfaat yang melengkapi satu sama lain, nanti saya akan bahas di bagian terakhir

Dalam penilaian saya, dua sudut pandang yang saya pakai adalah melihat toko online dari dua sisi yaitu sisi penjual dan pembeli.

Ya… anda sebagai penjual pastinya sepakat kalau toko online adalah sarana perdagangan online dimana penjual dan pembeli bertemu secara online untuk melakukan transaksi, maka toko online harus memiliki aspek-aspek yang dibutuhkan untuk keduanya sehingga transaksi bisa terjadi

Setuju kan… Anda penjual juga harus memikirkan pembeli juga.. bagaimana calon pembeli menggunakan toko onlien Anda ? atau mungkin belum kepikiran… serahkan saja pada yang bikin marketplace atau developer toko online self hosted begitu hehe..,

Padahal walaupun Anda yang tidak membuatnya, pengetahuan bagaimana toko online mampu menggiring pengunjung menjadi pembeli yang mau bertransaksi dengan Anda itu adalah hal yang bermanfaat.

Terutama bila terjadi masalah dengan pembeli, Anda akan mempunyai argumen yang kuat untuk mempertahankan pembeli. Menguraikan apa sebenarnya masalah yang terjadi, bisa jadi permasalahan terdapat adalah pada sistem toko online nya, antara Anda dan pembeli pun terbebas dari kesalahpahaman.

Sering kali masalah kesalahpahaman terjadi antara penjual dan pembeli. Andalah sebagai penjual yang harus lebih paham toko online Anda sendiri sebagai tempat anda berjualan… bukannya pembeli.

Kadang penjual benar-benar tidak mau memperlajari sistem toko onlinenya, mungkin karena takut dengan hal-hal teknis yang bikin pusing kepala, padahal tidak semuanya harus dipahami, cukup pelajari alurnya bagaimana alur itu bisa berjalan mulai dari pengunjung melihat produk sampai produk benar-benar ditangan konsumen

Pembahasan yang saya buat dalam artikel ini juga akan saya coba bahas secara teoritis saja tidak akan masuk ke istilah-istilah teknis, kalaupun ada… saya coba deskripsikan secara ringan, dan jika Anda sebagai pembaca menemukan kesulitan dalam memahami artikel ini, sangat diperbolehkan untuk berkomentar dan bahkan memberikan masukan.. sehingga membuat saya kedepannya bisa lebih baik dalam menulis artikel

Oke…. Baiklah kita mulai…

A. Toko Online dilihat dari sisi penjual 

Dari sisi penjual ialah bagaimana toko online dilihat terkait aspek trafik pengunjung, keamanan toko, kemudahan untuk optimasi atau kostumisasi konten, kemampuan mengelola database pelanggan, terdapat tools untuk analisa data (iklan, klik, views, transaksi, pendapatan dll). Terutama dan mungkin belum disadari adalah terkait “pengendalian penuh” toko online, pengendalian penuh berkaitan dengan “kerberlangsungan hidup” toko online.

Dari Berbagai aspek yang disebutkan terkait bagaimana toko online yang dilihat dari sisi penjual, saya menyoroti khusus aspek “pengendalian penuh” toko online tersebut, dibanding aspek lainnya yang kemungkinan besar penjual sadar bahwa memang aspek-aspek itu penting. Sedangkan masalah aspek pengendalian penuh toko online nampaknya tidak terlalu menjadi perhatian.

Anggapan tersebut didasarkan karena banyak penjual yang tidak sadar kalau mereka menggunakan toko online di marketplace itu adalah sedang “menumpang hidup”, mereka memiliki toko online dimarketplace tapi sebenarnya tidak sebagai pengendali penuh, sebagai “penumpang”.

Para penjual toko online marketplace harus siap-siap jika terkena banned tanpa pemberitahuan karena perubahan kebijakan marketplace misalnya, ataupun kemungkinan terburuk adalah terseretnya usaha toko onlinenya kedalam ancaman “kematian toko” karena buruknya kinerja platform marketplace dalam menjaga eksistensinya ditengah ketatnya persaingan platform marketplace.

Kematian toko maksudnya… ya toko bukan hanya sepi.. tapi tidak ada pengunjung sama sekali, alias bisa dikatakan juga bangkrut,  hal ini sangat mungkin dimana bila tempat menumpang hidupnya yaitu platform marketplace bangkrut, jadinya ya toko online yang hanya bergantung hidup disitu juga pasti mati atau bangkrut

Sedikit intermezzo, kalau Anda sebagai penjual di toko online marketplace, mengikuti perkembangan ekonomi global akhir-akhir ini, dimana ancaman resesi ekonomi global berdampak pada PHK mendadak di perusahaan-perusahaan berbasis teknologi informasi, Anda mungkin membaca bahwa perusahaan-perusahan teknologi informasi tersebut banyak yang melakukan efesiensi dengan melakukan aksi PHK dengan jumlah yang signifikan.

Artinya bagaimanapun perusahaan besar platform marketplace seperti shopee, lazada, tokopedia, bukalapak, blibli dll tidak terlepas dari ancaman kebangkrutan. Orang yang melek teknologi pasti sadar bahwa perubahan di bidang teknologi informasi itu sangat cepat,  Kalau valuasi suatu perusahaan naiknya cepat maka turunnya valuasinya turun cepat bukan hal yang tidak mungkin.

Perlu Anda ketahui Perusahaan-perusahaan startup termasuk juga perusahaan startup dibidang platform marketplace itu dibuat dengan “membakar uang” para big investor. Big Investor atau biasa disebut venture capital diisini membakar uang demi mengharapkan return dari naiknya valuasi perusahaan… bukan dari profit, maka tidak heran banyak perusahaan marketplace secara cashflow hitungannya masih dalam keadaan rugi

Ancaman resesi global membuat para big investor “mengerem” aksi bakar duitnya. Dan itu saya  Masih mending… walaupun dengan aksi “ngerem” tersebut membuat perusahaan melakukan PHK

Tapi bagaimana jika keadaan ekonomi terus memburuk dan para big Investor benar-benar stop melakukan pendanaan, mengalihkan investasinya ke bidang lain seperti bidang energi atau pangan misalnya..

Terus bagaimana dengan nasib perusahaan platform marketplace yang bersangkutan… bagaimana nanti nasib para penjual yang memiliki toko online yang menumpang hidup disana… ?

Jadi kalau Anda memiliki satu toko online lagi, yaitu toko online self hosted Anda, dimana Anda sebagai pengendali penuh di situ, Anda memiliki semacam backup usaha, jika pun toko online Anda di marketplace di banned karena melanggar kebijakan platform marketplace misalnya… Anda bebas khawatir, Ratusan produk yang pernah Anda upload, atau segala macam konten yang Anda buat masih ada backupnya

 

shopee PHK karyawan

Oke sekarang kita beralih untuk membahas toko online dari sisi pembeli…

B. Toko Online dilihat dari sisi pembeli

Dari sisi pembeli ialah bagaimana toko online dilihat terkait masalah kenyamanan, keamanan dan kepercayaan.  Tiga aspek tersebut harus selalu ada sejak pembeli mulai melakukan pencarian produk, membandingkan produk, pembelian, sampai pengiriman ke tangan pembeli, bahkan layanan after sales untuk produk tertentu juga tak kalah penting untuk diperhatikan.

Aspek kenyamanan pembeli ialah kemampuan toko online membuat pembeli merasa nyaman dan betah berlama-lama menggunakan platform toko online tersebut. Hal ini berkaitan dengan aspek UI/User Interface dan UX/User Experience. Bagaimana UI sebuah toko online memudahkan pembeli dalam menggunakan navigasi dan melihat pemetaan situs baik untuk berupa aksi views ataupun klik.

Mengenai UX, ialah bagaimana agar pembeli merasa dari bagian platform tersebut, dan pengalaman-pengalaman tertentu mereka dalam menggunakan platform bisa terintegrasi dalam sistem platform. Misalnya sistem chating, sistem rating, sistem feedback sampai sistem layanan pelaporan atau pengaduan pelanggan.

Aspek Keamanan ialah tentu bagaimana toko online membuat pembeli merasa aman. Aman data privasinya dan aman dari masalah kecurangan dan kriminalitas yang bisa mengakibatkan kerugian pembeli

Aspek kepercayaan ialah mengenai jaminan.., datangnya jaminan itu bisa berasal dari dalam pelayanan yang sudah menjadi sistem toko online, seperti sistem keamanan pembayaran, sistem asuransi, sistem retur, sistem cicilan dsb.

Sementara jaminan diluar sistem ialah jaminan yang tidak terekam sistem toko online yaitu berupa kesepakatan antara penjual dan pembeli di layanan chat misalnya. Karena yang saya sedang membahas toko online maka yang menjadi perhatian saya adalah jaminan yang berasal dari sistem toko online tersebut

Setelah Anda mengetahui berbagai aspek penilaian toko online dari sisi penjual atau sisi pembeli maka saya akan kembalikan ke pokok soal yaitu. lebih baik mana toko online di marketplace atau toko online punya sendiri ?

Jadi sekarang saya akan menunjukan kembali poin-poin penting aspek toko online dari sisi pembeli atau penjual yang telah di sebutkan sebelumnya. Dengan poin-poin berikut ini Anda yang berposisi sebagai penjual bisa mempertimbangan apakah lebih baik

  1. Pengendalian penuh toko online
  2. Potensi trafik pengunjung baik organik maupun non organik
  3. Adanya fitur kostumisasi konten, misalnya untuk pembuatan landing page
  4. Adanya tools untuk analisa data
  5. Jaminan keamanan toko online
  6. Apakah toko bisa mengumpulkan database pelanggan?, misalnya llist building database email untuk keperluan remarketing ?
  7. Kenyamanan pembeli saat berbelanja di toko online Anda
  8. Keamanan pembeli, bebas dari rasa khawatir terkait keamanan terutama data privasi dan keuangan
  9. Kepercayaan konsumen terhadap penjual, baik before sales maupun after sales

Secara pribadi saya merekomendasikan untuk menggunakan atau memiliki dua toko online, yaitu toko online marketplace dan toko online self hosted. Seperti yang telah janjikan di awal artikel bahwa saya akan membahasnya dibagian terakhir ini

Menggunakan kedua toko online adalah suatu kombinasi yang saling menutupi kekurangan satu sama lain

Toko online self hosted memiliki keunggulan lebih baik dari pada toko online marketplace di poin No. 1,3,6 : Pengendalian penuh, fitur kostumisasi konten, list building database pelanggan

Toko online marketplace memiliki keunggulan lebih baik daripada toko online self di poin No. 8,9  : Keamanan pembeli, kepercayaan konsumen, namun saat toko online self hosted Anda sudah dikenal pembeli hal tersebut bukan menjadi masalah lagi

Pada poin 2, Toko online marktplace sedikit lebih unggul dibanding toko online self hosted yang baru merluncur. Namun seiring berjalannya waktu dan optimasi, Toko online self hosted bisa lebih unggul dalam hal trafik organik dari SEO maupun sosmed

Poin 4 : tools analisa data, kedua toko online baik market place atau self hosted dalam perkembangan ecommerce terkini adalah hal yang wajib ada, perbedaaan biasanya ada di kelengkapan tools, selain itu biasanya poin ini menjadi fitur yang memiliki opsi ugrade dari free ke premium. Namun karena ini adalah perbandingan ada tidaknya tools tersebut, maka kabar baik bagi Anda sebagai penjual bahwa biasanya tools tersebut sudah ada baik di toko online marketplace ataupun toko online self hosted

Poin No. 5 : Jaminan keamanan toko online, saya berani katakan tidak ada yang menjamin 100% toko online Anda aman apalagi jika hal tersebut berasal dari kelalaian Anda, namun jika berbicara sistem dalam toko online, masalah sistem keamanan tersebut dalam perkembangannya semakin bagus, seperti misalnya metode keamanan two factor authentification yang hampir mustahil di bobol karea memerlukan sinkronisasi dari 2 otoritas yang berbeda, biasanya 1 otoritas di PC 1 otoritas di HP, kabar baiknya metode tersbut sekarang sudah ada baik di toko online self hosted maupun toko online marketplace.

Poin No. 7 : Kenyamanan pembeli, hal ini sangat relatif, namun biasanya kerangka UI dan UX sudah ada standar yang baik untuk kenyamanan pengunjung, hal ini secara detail memang tugasnya developer. Di toko online marketplace Anda tidak bisa mengkostumisai konten jadi bisa dikatakan terima apa adanya, sedangkan di toko online self hosted mungkin Anda tidak perlu banyak mengubah standar UI dan UX jika Anda tidak paham, namun untuk toko online self hosted yang berasal dari kerangka CMS (Content management system) Anda tidak perlu khawatir masalah kenyamanan pembeli karena tersedia tema-tema website siap pakai dan plugin-plugin pengubah tampilan yang mungkin perlu sedikit penyesuaian saja dari pengaturan yang tersedia

Kesimpulannya berdasarkan paparan perbandingan tersebut, menggunakan kombinasi toko online adalah yang terbaik 

Lengkapnya  Saya pernah bahas terkait  bagaimana praktik kombinasi penggunaan kedua toko online tersebut

Di artikel ini >>: Kelebihan dan kekurangan toko online self hosted dibanding toko online marketplace dan tahap menggunakan kombinasi keduanya

(Jika dirasa ada yang kurang berkenan dalam tulisan saya, jangan sungkan untuk memberikan tambahan atau sarannya di kolom komentar ya..)

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *